Kenali Diri Anda Sendiri (Introspeksi)

Kenali Diri Anda Sendiri (Introspeksi)

“Mengenal diri sendiri adalah awal dari segala kebijaksanaan,” kata Aristoteles suatu kali. Introspeksi adalah tindakan melihat ke dalam untuk memeriksa pikiran dan perasaan sadar diri sendiri. Kehidupan kita yang sibuk sering kali menghalangi kita untuk menyediakan waktu untuk introspeksi, yang berarti kita kehilangan banyak manfaat pribadi dan profesional yang ditawarkan oleh bentuk refleksi diri ini. Namun, ada banyak cara sederhana untuk memasukkan introspeksi yang sehat ke dalam kehidupan kita sehari-hari.

Sejarah introspeksi

Praktik introspeksi sama kunonya dengan pemikiran manusia. Dalam Kekristenan Timur, nepsis , bahasa Yunani adalah “introspeksi sadar”, mendorong orang untuk mengamati konflik antara hati dan pikiran. Pratikraman , bahasa Sansekerta untuk introspeksi, dipraktekkan oleh Jain untuk belajar dari kesalahan mereka, dan umat Hindu didorong untuk merefleksikan sifat sejati mereka sebagai bagian dari sāvdhyāya (“kontemplasi terhadap diri”). Sedangkan dalam agama islam sendiri disebut sebagai muhasabah.

Sekitar tahun 700 SM, Kuil Apollo dibangun di salah satu situs keagamaan tertua di Yunani kuno. Pepatah“Know thyself”, terukir di pintu masuk. Kebijaksanaan praktis ini berasal dari pendeta tinggi, Delphi, yang merupakan peramal paling otoritatif di Yunani klasik.

Baru-baru ini, pada masa Pencerahan, filsuf Immanuel Kant menghidupkan kembali minat kita pada introspeksi, sebuah proses yang ia gambarkan sebagai pembebasan dan kemunculan manusia dalam mengembangkan kemampuan “berpikir untuk diri sendiri”. Kant juga berargumentasi bahwa manusia berbeda dari binatang karena kesadaran diri dan kemampuan berpikir rasional kita.

Dalam ilmu psikologi modern, introspeksi dikenal sebagai “pengamatan diri eksperimental”. Para peneliti menemukan bahwa individu yang melakukan refleksi untuk memahami peristiwa masa lalu mampu meningkatkan dan menambah makna dalam kehidupan mereka. Selain itu, proses ini telah terbukti memiliki banyak manfaat untuk pemecahan masalah, kesehatan mental, dan perencanaan masa depan.

Banyak sekali manfaat introspeksi

Penelitian awal mengenai introspeksi menunjukkan bahwa praktik ini dapat mendorong kesalahan atau kesalahan persepsi. Namun, sebuah penelitian pada tahun 1990-an kemudian membantah hal ini ketika ditemukan bahwa memikirkan tentang diri sendiri dapat menumbuhkan wawasan diri yang sejalan dengan pandangan orang lain.

Sebuah studi yang dilakukan oleh Keith Morrison pada tahun 1996 menemukan bahwa siswa yang terlibat dalam kegiatan reflektif lebih sadar diri, memiliki kepercayaan diri yang lebih besar, dan merasa diberdayakan untuk “menciptakan kembali konsep diri mereka sendiri”.

Penelitian yang dilakukan oleh Cynthia Roberts pada tahun 2008 juga menunjukkan bahwa refleksi dapat memperluas wawasan seseorang, sehingga menghasilkan “pemahaman yang lebih holistik tentang situasi yang kompleks atau ambigu.” Dalam memahami seluruh aspek diri, termasuk kepribadian pribadi, publik, dan profesional, seseorang dapat mengembangkan gambaran yang jelas tentang pribadinya secara keseluruhan.

Dalam mempraktikkan introspeksi, Anda dapat memperoleh manfaat dari:

  • Peningkatan pemecahan masalah. Para peneliti menemukan bahwa “introspeksi meningkatkan kinerja pemecahan masalah, terkadang secara dramatis. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa observasi diri, pemantauan diri, dan refleksi diri memainkan peran kunci dalam mengembangkan strategi pemecahan masalah.” Introspeksi dapat digunakan untuk memecahkan tantangan yang kita hadapi sehingga kita dapat lebih memahaminya. Merefleksikan pengalaman masa lalu dapat membantu kita mengingat situasi serupa ketika kita berhasil memecahkan suatu masalah atau mendapati upaya kita gagal.
  • Kesehatan mental yang lebih baik. Dengan meluangkan waktu untuk merenungkan sumber stres Anda, atau penyebab umum kecemasan, Anda akan lebih mampu mengenali kapan kesehatan mental Anda mungkin berada di bawah tekanan. Saat stres muncul, rasa percaya diri dalam melakukan introspeksi akan membuat Anda tetap fokus dan terhindar dari siklus pikiran negatif. Dengan menggunakan pendekatan berbasis solusi, refleksi diri dapat membantu menghindari merenungkan situasi yang sulit, dan sebaliknya menggunakan praktik reflektif untuk berusaha mendapatkan wawasan tentang cara mengatasi suatu masalah atau mencapai suatu tujuan.
  • Lebih menyayangi diri sendiri. Meningkatkan keakraban dan pengetahuan tentang diri sendiri akan memberi Anda pemahaman yang lebih baik tentang pikiran, perasaan, dan nilai-nilai Anda. Ajukan pertanyaan “apa”, seperti “apa yang ada dalam kendali saya?”, daripada pertanyaan “mengapa” seperti “mengapa saya merasa begitu stres?”. Pendekatan “apa” mendukung pengembangan diri dan pencarian informasi, dibandingkan meningkatkan rasa keterbatasan yang mungkin Anda miliki.
  • Kemampuan yang lebih besar untuk menghadapi ketakutan . Jika Anda takut mengambil keputusan atau memulai solusi, pertumbuhan pribadi dan profesional Anda mungkin terhambat. Merenungkan dan memahami asal mula ketakutan Anda dapat membantu Anda menghilangkan atau menghadapinya. Beberapa ketakutan bahkan mungkin berasal dari masa kanak-kanak, dan mengenali serta menghadapi sumbernya dapat membantu Anda meninggalkan rasa takut yang mendalam.
  • Perencanaan masa depan yang ditingkatkan. Dengan mempraktikkan introspeksi, Anda dapat meninjau kinerja pribadi dan profesional Anda untuk merencanakan pengembangan di masa depan. Jika sesuatu berjalan baik, bertujuan untuk berbuat lebih banyak. Sebaliknya, pada area yang belum berhasil, pertimbangkan penyesuaian yang akan memastikan Anda terhindar dari kesalahan yang sama dua kali.

Ketika memikirkan tentang peran kepemimpinan di tempat kerja, individu yang mempraktikkan introspeksi akan menunjukkan peningkatan keterampilan profesional. Memasukkan refleksi diri ke dalam pelatihan kepemimpinan dapat membantu para profesional untuk mendengarkan dengan lebih efektif, mengelola perubahan, dan memperjelas argumen dengan lebih baik. Namun Anda tidak memerlukan pelatihan formal untuk mulai mendapatkan manfaat dari introspeksi.

Bagaimana mempraktikkan introspeksi produktif

Memeriksa proses mental atau emosional Anda dapat mengarah pada perenungan, yang akan berdampak negatif pada kesehatan mental Anda, atau introspeksi produktif, yang akan mendukung pengambilan keputusan, rasa sayang pada diri sendiri, dan perencanaan masa depan.

Seperti kebanyakan bentuk refleksi diri, upaya Anda akan membuahkan hasil jika Anda menemukan tempat yang tenang untuk mengeksplorasi perasaan Anda secara pribadi dan tanpa gangguan atau bisa mencari cara kreatif untuk mendapatkan ruang seperti berjalan-jalan sendirian.

Dengan membuat jurnal , Anda dapat meningkatkan kesadaran tentang apa yang Anda rasakan, mengutarakan perasaan atau kebutuhan Anda secara pribadi, dan merasa lebih percaya diri dalam mengungkapkan siapa diri Anda atau apa yang Anda impikan. Mendokumentasikan aliran kesadaran bisa terasa membebaskan. Pada awalnya, pikiran Anda mungkin tampak terkontrol dengan ketat, tetapi semakin banyak Anda menulis, Anda mungkin akan terkejut dengan pikiran bawah sadar yang muncul ke permukaan.

Mendokumentasikan dan memperbarui tujuan Anda juga berguna dengan menuliskan niat Anda di jurnal Anda. Menjawab pertanyaan tentang siapa Anda, ingin menjadi siapa, apa yang Anda inginkan dalam hidup, dan nilai-nilai apa yang Anda anut dapat memperluas kesadaran diri Anda.

Terakhir, membuat jurnal adalah cara yang bagus untuk merefleksikan tidak hanya diri Anda saat ini, tetapi juga diri Anda di masa lalu. Melihat kembali entri dari tahun lalu dapat meningkatkan kepercayaan diri dan harga diri Anda, dan membantu Anda memperhatikan pola yang ingin Anda jelajahi lebih jauh.

Jika Anda tidak suka menulis panjang lebar, menyisihkan waktu untuk meditasi menawarkan kesempatan bagus untuk menghabiskan waktu bersama diri sendiri sambil melihat lebih dalam ke dalam pikiran Anda. Dengan bermeditasi, Anda mungkin menjadi lebih sadar akan nilai-nilai Anda dan siapa diri Anda, mampu merenungkan kesuksesan masa lalu, dan mengenali kebiasaan buruk yang dapat Anda coba hilangkan.

Berjalan-jalan di alam terbukti bermanfaat bagi mereka yang mengalami stres atau kecemasan. Meskipun Anda dapat melatih introspeksi saat berjalan-jalan di kota, pergi ke pedesaan atau setidaknya ke taman adalah cara yang bagus untuk menjernihkan pikiran dari kebisingan internal. Matikan ponsel Anda, dan fokuslah pada suara, bau, dan pemandangan alam di sekitar Anda sambil berlatih refleksi diri.

Apapun metode yang Anda pilih, untuk mendapatkan manfaat maksimal dari introspeksi, penting untuk merefleksikan tidak hanya emosi Anda, tetapi juga perilaku Anda. Pertimbangkan perilaku mana yang menjadi beban, dan ambil langkah untuk menghilangkannya. Sebaliknya, ambil tindakan untuk memulai perilaku baru yang bermanfaat.

Seperti yang telah kita lihat, introspeksi adalah praktik kuno yang bermanfaat bagi kehidupan modern kita. Dengan mengenal diri sendiri, kita bisa lebih memahami perasaan, perilaku, dan cara terbaik mengatasi tantangan hidup. Dengan rutin mempraktikkan bentuk refleksi diri ini, kita dapat meningkatkan rasa welas asih, mengelola stres dengan lebih efektif, dan merenungkan bagaimana kita dapat membentuk hidup kita menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri.